Mengapa Pesawat Tak Boleh Terbang di Atas Ka'bah?
时间:2025-05-19 15:44:32 出处:娱乐阅读(143)
Pesawat terbangdilarang mengudara atau melintas di atas beberapa daerah di dunia, termasuk di atas Ka'bahyang berada di Makkah, Arab Saudi.
Imbas larangan tersebut, beberapa orang beranggapan bahwa Ka'bah merupakan medan magnet sehingga tak boleh dilintasi pesawat.
Apakah hal tersebut benar? Apakah alasan sebenarnya sehingga tak ada pesawat yang boleh mengudara di atas Ka'bah?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Tak hanya dilarang melintas di atas Ka'bah, pesawat juga dilarang melintasi wilayah udara Kota Makkah. Selain itu, karena dianggap suci, hanya umat Islam yang diizinkan memasuki kota, melansir CNBC.
Suara bising dari mesin pesawat yang melintas juga dikhawatirkan akan dipantulkan oleh gunung-gunung yang mengelilingi Ka'bah, sehingga mengganggu konsentrasi jemaah yang sedang beribadah.
Situs web Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) juga menegaskan hal tersebut.
"Tidak ada orang yang boleh mengoperasikan pesawat terbang di atas atau di sekitar area mana pun yang dikunjungi atau dilalui oleh penjaga dua masjid suci, atau tokoh masyarakat lainnya yang bertentangan dengan pembatasan yang ditetapkan oleh presiden dan diterbitkan dalam Pemberitahuan untuk Penerbang (NOTAM)," tulis GACA.
Kendati demikian, terdapat beberapa pengecualian larangan terbang di atas Makkah dengan alasan tertentu. Terkadang, helikopter diizinkan melewati kota tersebut untuk memonitor keamanan para jemaah yang melaksanakan ibadah haji dan umrah.
![]() |
Peneliti senior dinamika fluida geologis di Institue of Physics of the Globe of Paris (IPGP), Julien Aubert mengatakan, Bumi memiliki medan magnet yang berasal dari inti fluida di pusatnya, tetapi lokasinya bukan di Mekkah.
Vincent Lesur, peneliti geomagnetisme di IPGP mengatakan bahwa magnet adalah medan gaya yang berlaku untuk objek magnet apa pun. Ia menjelaskan, anomali magnetik memang ada di Bumi. Tetapi, jika ada anomali, bukan berarti pesawat tak boleh melintas di atasnya.
"Anomali magnet tidak mencegah pesawat untuk terbang di atasnya. Anomali paling banyak sering berdampak pada cara kerja kompas, tetapi pesawat jelas menggunakan sistem geolokasi yang lebih modern," ujar Aubert.
上一篇: Bank Sentral Jepang Siap Naikkan Suku Bunga, Ini Syaratnya
下一篇: Menkumham Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Dirjen WIPO
猜你喜欢
- Harga Beras RI Terkerek Paling Mahal di Asia Tenggara, Ini 6 Pemicunya
- Fakta Mengejutkan! Kekerasan Seksual di Faskes Tak Hanya Terjadi di RSHS
- Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan Win
- IHSG Tembus 7.100, Investor Asing Terciduk Borong 10 Saham Ini
- Turunkan Stunting di Kediri, Mas Dhito Gagas Program Kolega
- Membaca Langkah Politik Prabowo yang Undang PM Australia Berkuda di Padepokan Hambalang
- Daikin Buka Pabrik Baru di Indonesia, Kemenperin Optimis Industri Elektronik Akan Meningkat Positif
- Momen PM Australia Beri Kalung Syal untuk Bobby Kucing Prabowo
- Razia Uji Emisi, Petugas Sasar Kendaraan Di Atas 3 Tahun